Kades Tegal Kunir Kidul Adakan Pembinaan Gizi Buruk Bagi Balita

 

Nawacitanews2. Mauk – Akibat pernah terjadinya 6 Khasus Gizi buruk di Desa Tegal Kunir Kidul Kecamatan Mauk pada tahun 2015 lalu. Melalui anggaran dana Desa sub program pemberdayaan 2019 Wawan Surayu Kepala Desa Tegal Kunir Kidul di bantu Fewi Bidan desa dan kader penggerak PKK mengadakan acara sosialisasi Gizi Buruk Bagi Balita dan Pemberian Susu SGM serta lainnya untuk kesehatan balita .
Acara ini di pusatkan di aula kantor desa tegal kunir kidul, peserta yang datang kurang lebih 50 orang terdiri dari ibu dan balita dan acara aman dan kondusif.

Diselah selah acara Dewi selaku bidan desa tersebut mengatakan pada awak media, di tahun 2015 yang lalu pernah terjadi kasus enam balita gizi buruk. “hal itu di sebabkan kurang mengertinya ibu dari balita tersebut tentang pentingnya masukan makanan yang bergizi buat balita,” jelas dewi.
Dewi mengatakan, alhamdulilah saat ini untuk kasus tersebut sudah kami tangani. “dari pihak puskesmas sudah menangani kasus tersebut dan anaknya kini sudah sehat kembali.” Ujar dewi.

Oleh karna itu. Lanjut Dewi, saya selaku bidan desa bekerja sama dengan kepala desa tegal kunir kidul serta ladar pos yandu rutin memberikan penyuluhan dan informasi serta pendidikan kepada ibu-ibu. “Agar ibu-ibu mengetahui betapa pentingnya untuk selalu memberikan gizi yang baik buat balita mereka,” ucap dewi.

Di tempat yang sama wawan surayu kepala desa tegal kunir di sela-sela kegiatan sosialisasi prihal gizi buruk mengatakan, saat ini saya, puskesmas mauk, bidan desa dan kader pos yandu serta ibu-ibu PKK sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan kepada ibu-ibu yang punya balita untuk selalu memberikan gizi yang baik untuk balitanya.

Baca juga : zaenal-sopyan-maju-sebagai-caleg-pkn-berkeinginan-perjuangkan-pengangguran  Kades Sangiang Hadiri Acara Peletakan Batu Pertama Perumahan Sangiang Residen

“contohnya hari ini dengan anggaran dana desa sub pemberdayaan kami mengadakan sosialisasi perihal gizi buruk dan penycegahannya dengan perta kusus ibu-ibu yang mempuyai balita serta memberikan bingkisan susu SGM dan lainnya,” ujarnya.

“Saya berharap dengan adanya lapan titik posyandu di desa ini kasus gizi buruk yang pernah terjadi di tahun 2015 lalu tidak terulang lagi di tahun-tahun sekarang maupun yang akan datang.” Harap wa.

(yyn).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *