KUTAWALUYA, Dengklok, Nawacitanews2.com – Proyek rehab lima ruang kelas SDN Kutagandok I membuat kegiatan belajar mengajar dipindahkan sementara ke gedung serbaguna Desa Kutagandok, Kecamatan Kutawaluya.
Diana Eki, guru SDN Kutagandok I mengatakan, sejak ada perbaikan gedung SDN Kutagandok, semua siswa dari kelas I sampai kelas VI melaksanakan kegiatan belajar di sebelah kantor Desa Kutagandok.
“Kurang lebih sudah satu bulan kegiatan belajar siswa ditempatkan di sini,” jelas Diana Eki kepada wartawan, Senin (14/10).
Pembelajaran di ruang kelas dengan di aula desa, lanjut Eki, tentu berbeda. Pasalnya dalam satu aula digunakan untuk tiga kelas, yaitu kelas I, kelas II dan kelas III tanpa penghalang. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI di ruangan sebelah. Hal itu membuat para siswa harus lebih fokus menerima pelajaran, ditambah lagi hawa ruangan terasa panas dan bikin gerah. “Kembali kepada gurunya masing-masing, bagaimana memberikan pelajaran kepada siswa, agar siswa tetap semangat untuk belajar,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, kendala lainnya adalah suasana kelas tidak tenang. Karena tidak ada sekat pemisah yang bisa meredam suara anak-anak di kelas sebelah. “Kalau di sini (aula) yang satu berisik, jadi yang lain terganggu. Tapi mau tidak mau pembelajaran harus dilaksanakan,” katanya.
Eki, guru kelas I berharap pembangunan rehab lima ruang kelas SDN Kutagandok dapat segera selesai, agar siswa dapat kembali belajar di kelasnya masing-masing. “Walaupun tetap enjoy belajar di aula desa,” katanya.
Panji, siswa kelas VI mengatakan, selama pembangunan berlangsung dan kegiatan belajar mengajar dialihkan di aula desa, pembelajaran berjalan seperti biasa. Hanya saja belajarnya tanpa kursi dan meja alias lesehan.
“Belajarnya sama saja kayak yang di sana (kelas), tapi di sini tempatnya sempit,” katanya.
Adang Karmat, kepala Desa Kutagandok mengaku selama pembangunan ruang kelas belum selesai, dia mempersilahkan kepada pihak sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di gedung serbaguna Desa Kutagandok. Pasalnya selama kegiatan sekolah berlangsung di area desa, tidak menjadi kendala bagi pegawai desa dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. “Yang terpenting anak-anak tidak putus belajar, dan juga tidak mengganggu kegaiatan di desa,” jelasnya.
Para pekerja atau mandor sampai saat ini belum dikonfirmasi. Dan untuk diketahui, pembangunan rehab lima ruang kelas SDN I Kutagandok berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019 Rp406.447.000, dalam waktu pelaksanaan 22 Agustus 2019 sampai dengan 22 November 2019 atau sama dengan 90 hari kalender. *(AS/RAKA-Red)