Lion Salad Bantul, Usaha Rumahan Bukan Murahan

Fibras Poeti Andhini bersama produk rumahannya. (Foto: SK.)

 YOGYAKARTA, NAWACITANEWS2.COM – Otak merupakan elemen tercanggih dibanding dengan alam semesta. Tidak ada seorang pun yang bodoh, kecuali hanya malas mengaktifkan otaknya. Terlebih di masa pandemi Cocid-19 ini, otak perlu terus diasah agar hidup tidak susah.

Ungkapan diatas sangat diyakini oleh Fibras Poeti Andhini. Menyimak persebaran coronavirus jenis baru (Covid-19) yang belum juga landai, sehingga membatasi warga untuk tetap tinggal di rumah, otaknya pun tergerak untuk membuat usaha rumahan berupa aneka salad buah, salah sayur dan ximilu.

“Salad selain menyegarkan juga menyehatkan badan. Kami membantu keluarga yang pilih tinggal rumah, dengan menjual produk kami secara online. Dengan demikian sosial distancing dan physical distancing tetap terjaga,” kata Fibras yang tinggal di Jl Raya Bantul Km 9, Karanggede-Pendowoharjo, Sewon, Kabupaten Bantul, DIY, Minggu (10/5/2020).

Kenapa memilih salad? Mantan Publik Relation (PR) sejumlah hotel berbintang di Yogyakarta ini bertutur, karena salad merupakan makanan sehat yang menyajikan sayur dan buah-buahan segar untuk langsung dinikmati. Di masa pandemi ini, masyarakat sangat dianjurkan banyak mengonsumsi buah dan sayur.

Meski terkesan eksklusif dan modern, salad sendiri sejatinya sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Salad berasal dari kata sal yang artinya garam. Sejak dulu, garam menjadi bumbu utama dalam masakan. Sayur dan buah jika disajikan dengan campuran garam akan terasa lebih gurih.

Sedang kata sal ini dikombinasikan dengan bahasa Prancis kuno menjadi salade. Selanjutnya pada akhir abad ke-14 diserap dalam bahasa Inggris menjadi salad atau sallet. Makanan ini sudah dikonsumsi orang sejak zaman Yunani Kuno. Dan sampai kekinian masih tetap eksis bahkan dengan varian rasa.

“Sekarang ini salad mulai dikreasi menjadi banyak ragam dan rasa. Campuran saus-nya juga beraneka macam,” tutur ibu seorang putera yang membranding usahanya dengan label “Lion Salad Bantul” tersebut.

Baca juga : zaenal-sopyan-maju-sebagai-caleg-pkn-berkeinginan-perjuangkan-pengangguran  Sate Parakan Lengkapi Kuliner Purwakarta

Menurut Fibras, karena Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya pertanian dan perkebunan, maka salad pun diyakini akan digemari sepanjang masa. Selain menggunakan mayones, sebenarnya Indonesia juga memiliki salad yang khas, yakni urap dengan bumbu kelapa.

Khusus salad buatannya, papar Fibras, ada tiga varian yang menjadi unggulan dan banyak diburu pelanggan. Yakni salad buah: spesial saus creamy dan yogurt, dengan topping keju, strawberry, cokelat (bisa mix). Salad sayur: saus original dan saus pedas. Serta ximilu: kuah creamer.

“Untuk salad buahnya, ada salad buah besar, salad buah sedang dan salad buah imut. Barang bisa dipesan secara cash of delivery (COD),” tuturnya pula.

Meskipun harga bahan dasar tergolong mahal baik buah maupun sayuran, namun Fibras tetap mematok harga senafas dengan kantong warga Bantul dan Yogyakarta sebagai wilayah pemasarannya.

Untuk salad buah (400 ml) cukup Rp10 ribu, salad buah (750 ml) Rp25 ribu, salad buah (200 ml) Rp5 ribu, ximilu (400 ml) Rp10 ribu, dan ximilu (200 ml) Rp5 ribu. Kemudian salad sayur (400 ml) Rp10 ribu serta salad sayur (750 ml) dipatok Rp25 ribu.

“Anda di rumah saja, biar kami yang antar dengan protokol kesehatan,” pungkas Fibras seraya menambahkan, bagi yang menginginkan salad segar dan menyehatkan bisa pesan melalui @lion_salad_bantul atau hub: 081227542237. Benar-benar mantul (mantab betul).*(SK-Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *