MENINGKATKAN UKHUWAH DI TENGAH WABAH

Gambar : Ilustrasi

Naskah Khutbah Jumat, 17 April 2020

 

((( KHUTBAH PERTAMA )))

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,

أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.

اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،

اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى :

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Sungguh akan Kami uji kalian dg sedikit ketakutan, kelaparan serta kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. karena itu gembirakanlah orang-orang yang sabar (TQS al-Baqarah [2]: 155).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Alhamdulillah, kita masih diberi kesempatan oleh Allah di tempat yang mulia, masjid ini. Di hari yg mulia, Jumat. Bersama dg orang-orang yang insyaallah dimuliakan oleh Allah, orang-orang bertakwa. Shalawat serta salam semoga Allah curahkan kpd baginda Nabi SAW.

Pertama & yang paling utama, marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah dg taat kpd aturan-Nya. Pasti Allah akan menolong kita, bila kita bertakwa dalam arti sesungguhnya.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Berbagai derita ada di depan mata kita. Wabah penyakit Corona telah menjadikan banyak org kehilangan mata pencahariannya. Kesulitan mencari nafkah, terbelit utang, serta terancam kelaparan. Mereka yg semula punya mata pencaharian menjadi terjepit. yang sudah sulit makin terbelit.

Kondisi yg tengah dihadapi umat hari ini persis sebagaimana yang diingatkan Allah SWT.:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Sungguh akan Kami uji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan serta kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. krn itu gembirakanlah orang-orang yg sabar (TQS al-Baqarah [2]: 155).

Baca juga : zaenal-sopyan-maju-sebagai-caleg-pkn-berkeinginan-perjuangkan-pengangguran  TAJASSUS HARAM!

Inilah ujian dari Allah SWT.

Rasulullah SAW menegaskan:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الزَّرْعِ لَا تَزَالُ الرِّيْحُ تُمِيْلُهُ، وَلَا يَزَالُ الْمُؤْمِنُ يُصِيْبُهُ الْبَلَاءُ

Perumpamaan seorang Mukmin bagaikan pohon yang selalu diterpa angin yg menggungcangkan dirinya. Seorang Mukmin akan senantiasa ditimpa dengan ujian (HR Muttafaq ‘alaih).

Imam Syarf ad-Din an-Nawawi memberikan penjelasan tentang maksud hadits tersebut:
Para ulama berkata, “Hadits itu bermakna bahwa org Mukmin akan banyak mengalami kepedihan pada badannya, keluarganya ataupun hartanya. Namun, hal itu justru menjadi pelebur kesalahan-kesalahannya & meninggikan derajatnya.” (An-Nawawi, Shahîh Muslim bi-Syarh al-Nawawî, 17/151).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Meski begitu, Allah SWT tdk akan membiarkan hamba-hamba-Nya didera ujian musibah tanpa tuntunan. Allah SWT mengajari hamba-Nya untuk senantiasa bersabar saat dihantam musibah. Orang-orang sabar akan mendapatkan petunjuk & rahmat Allah SWT (QS al-Baqarah [2]: 157). Kesabaran adalah sebagian tanda ketakwaan hamba kpd Tuhannya (QS al-Baqarah [2]: 177).

Kesabaran menempati kedudukan yg agung di hadapan Allah SWT. Oleh karena itulah, Imam al-Hasan al-Bashri rahimahulLâh (31-110 H), berkata, “Kami telah mendapatkan ujian sebagaimana orang lain. Kami tidak melihat sesuatu pun yang lebih bermanfaat daripada sabar. dengan sabar itu segala persoalan dapat diobati (dicarikan solusinya)…Tidaklah seseorang diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih luas—kenikmatannya—daripada sabar.” (Abdul Majid bin Muhammad al-Khani an-Naqsabandi, Al-Hadâ’id al-Wardiyyah, hlm. 198).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Musibah yg menimpa sebagian saudara seiman sepantasnya memunculkan rasa kasih sayang dan jiwa tolong-menolong. Demikianlah yang diperintahkan oleh Allah SWTdan Rasul-Nya. Itulah ciri setiap hamba yang ingin menjadi umat Muhammad SAW (QS Muhammad [47]: 48).

Begitu pentingnya kasih sayang kepada sesama Muslim Nabi SAW sampai mengingatkan bahwa tanpa kasih sayang maka tak sempurnalah keimanan seorang Mukmin.

Baca juga : zaenal-sopyan-maju-sebagai-caleg-pkn-berkeinginan-perjuangkan-pengangguran  AL QUR’AN dan POLITIK

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Tidaklah sempurna iman seseorang dari kalian sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yg ia cintai untuk dirinya (HR al-Bukhari).

Wujud kecintaan pada sesama Muslim adalah dg memberikan perhatian, bantuan, dan doa. Memberikan bantuan & perhatian pada sesama Muslim memiliki kemuliaan amat besar di hadapan Allah SWT. Nabi SAW bersabda:

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ، وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا، أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا، وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا

Orang yg paling Allah cintai adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Amalan yang paling Allah cintai adalah membahagiakan org Muslim, mengangkat kesusahan dari dirinya, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya lebih aku cintai daripada beritikaf di masjid ini (Masjid Nabawi) selama sebulan penuh (HR ath-Thabarani).

Amal-amal yang disebutkan dalam hadis di atas adalah amal yg amat dinanti oleh banyak Muslim pada masa pagebluk ini.

Ingatlah ancaman Nabi SAW:

مَا آمَنَ بِي مَنْ بَاتَ شَبْعَانًا وَجَارُهُ جَائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ وَهُوَ يَعْلَمُ بِهِ

Tidaklah beriman kepadaku orang yg tidur dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya kelaparan sampai ke lambungnya. Padahal ia (orang yg kenyang itu) tahu (HR ath-Thabarani).

Mari bantu saudara-saudara kita yg kekurangan dan perlu bantuan. Meski kita tahu dalam Islam, pihak yang paling bertanggung jawab atas kehidupan rakyat seharusnya adalah para pemimpin. Mereka yang seharusnya memberikan jaminan kebutuhan hidup.

Ayo berikan yang terbaik bagi saudara-saudara kita. Semoga Allah SWT segera menghilangkan wabah Corona dari negeri ini.

Baca juga : zaenal-sopyan-maju-sebagai-caleg-pkn-berkeinginan-perjuangkan-pengangguran  KETAATAN TOTAL TERHADAP SYARIAH KONSEKUENSI KEIMANAN

[]

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِن الآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

((( Khutbah II )))

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Sumber : seruanmasjid.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *