Girls Power, Wonder Women, The Power of Emak Emak, dan masih banyak lagi sebutan buat Kaum Hawa zaman now. And, bicara soal wanita, perempuan, cewek emang ngga pernah ada habisnya.
24 jam sehari, 7 hari seminggu rasanya ngga cukup untuk ngebahas serba-serbi dunia perempuan. O… oww… buat kamu yang cowok jgn buru-buru simpen buletin kece ini yah, meski di edisi Teman Surga kali ini ngebahas tentang perempuan.
B’coz what? Karna cowok keren itu yang tahu gimana menghormati dan menghargai wanita sesuai tuntunan Sang Pencipta, Allah Ta’ala. Catet. Nah.. buat kamu yg cewek terusin juga bacanya yah, karna kamu akan tahu betapa Extra Ordinary-nya kamu. Swit..swiiww..
Perempuan kini yang kekinian?
Katanya perempuan kini itu yang kekinian. Ngikutin apa yg lagi nge-hits. Sayangnya yang dianggap hits itu apa yg dipromosikan & diviralkan oleh Barat. dan semakin disayangkan lagi generasi kita masih banyak yang jadi follower bahkan ada yang jadi promotor dari ide & life style-nya.
Kenapa mereka melakukan itu? yaa.. biar dianggap kekinian katanya. Pertama, Barat menyebarkan ide freedom of expression. Salah satu bukti berhasilnya Barat menanamkan ide ini bisa kita lihat banyak perempuan yang semakin ingin bebas ekspresikan diri.
Terlebih apa yg mereka lakukan karna perempuan masih dianggap sebagai makhluk lemah sehingga mudah mendapatkan diskriminasi. Walhasil, mereka pun “berontak” dg beraksi “semau gue”.
Hal ini dapat kita lihat saat aksi turun ke jalan, dimana mereka mengusung poster beraroma sarkasme “tubuhku otoritasku”, “aurat gue bukan urusan lo”, dan masih banyak lagi. Mereka ngga mau kalo perempuan disalahkan sebagai pemicu banyaknya tindak pelecehan seksual karna pakaian minim yang mereka kenakan.
Bagi mereka yang berpikiran permisiv akhirnya bertingkah suka-suka, mau umbar aurat ya suka-suka, tubuh-tubuh gue. Kalau banyak laki-laki yang tergoda ya itu bukan urusan gue. Jadi jgn suruh apalagi paksa perempuan untuk tutup aurat, ngga boleh ada yang atur-atur termasuk agama sekalipun. Because my body is mine. Hadeehh… kicau ini sih, eh kacau.
Kebebasan berekspresi ternyata ngga sampe di urusan umbar aurat doang, temans. Pergaulan bebas yg membawa perempuan merugi dunia akhirat pun semakin leluasa dilakukan, bahkan remaja perempuan yang terseret dengan perilaku suka sesama jenis atau lesbian juga telah semakin vulgar ditunjukkan. Yaa… lagi-lagi konsep “suka-suka” jadi andalan mereka berbuat semua dan semaunya.
“Budaya timur” terlebih norma agama dilabrak abis tanpa ampun jika pemikiran dibenak telah dibebas liarkan. Prihatinnya banyak remaja yang bangga dg pemikiran liberal sekuler yang mereka anut, karna dianggap modern. Namun, sebaliknya bagi remaja yg berpikir atas dasar agama malah dianggap kuno bahkan radikal. Innalillaah.
Eits, masih ada nih pemikiran yang menjangkiti kawula muda jaman kini. Di mana remaja (perempuan) pengen disejajarkan sama laki-laki. Pemikiran apakah itu? Namanya Feminisme. Intinya apa aja yang bisa dilakuin oleh laki-laki, maka perempuan boleh untuk melakukannya.
Misalnya, kalo laki-laki boleh pulang malem maka perempuan juga sah-sah aja dong. Intinya, ide ini mengusung kesetaraan, ngga boleh beda-bedain antara laki-laki & perempuan apalagi melebihkan laki-laki dibanding perempuan. Sekarang, ide feminis ini semakin kenceng disuarakan & “diperjuangkan terlebih moment Hari Kartini dijadikan Booster bagi “perjuangan” mereka.
Konon katanya Ibu R.A Kartini adalah sosok perempuan pertama yg memperjuangkan hak-hak perempuan agar tdk didiskriminasi. Is that true?
Antara Konde Bu Kartini & Emansipasi?
Baru-baru ini konde tiba-tiba jadi viral stlh seorang tokoh membacakan puisi dg menyebutkan konde di dalamnya. Konon katanya konde itu ciri khas Ibu Indonesia. Mungkin bagi Kids jaman old yang suka atau rajin ikut peringatan Kartini-an atau Agustus-an suka didandanin sama ortu lengkap dg kondenya.
Telisik punya telisik ternyata ada sepotong kisah dari kehidupan Ibu Raden Ajeng Kartini yg justru ngga banyak orang tahu, lho. Kisah R.A Kartini yg mempelajari dan mendalami Islam melalui Al-Qur’an.
Namun, Ibu Kartini merasa menemukan kesulitan untuk bisa memahami ayat-ayat Al-Qur’an karna berbahasa Arab sedang pada saat itu tidak ada guru yg bisa mengajari & membimbingnya.
Kegelisahan Ibu Kartini membuncah sampai di suatu waktu Beliau menghadiri Pengajian, di mana Kyai Sholeh Darat memberikan ceramah tentang tafsir Al-Fatihah. Ibu Kartini menyimak dan tertegun sepanjang pengajian. Ini bisa dipahami krn selama ini Kartini hanya tahu membaca Al Fatihah, tanpa pernah tahu makna ayat-ayat itu.
Semangat Ibu Kartini untuk mempelajari & memahami Al-Qur’an sungguh luar biasa. Bahkan Beliau menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia. Ayoo.. buat yg masih males baca & memahami Al-Qur’an, apa yg dilakukan Ibu Kartini wajib kita teladani tuh.
Di setiap waktu luangnya Ibu Kartini selalu membaca & mempelajari Al-Qur’an yang sudah diterjemahkan ayat per ayat oleh Kyai Sholeh dari Surat Al Fatihah sampai Surat Ibrahim. Sayangnya, Ibu Kartini tdk pernah mendapat terjemahan ayat-ayat berikut, karena Kyai Sholeh meninggal dunia.
Saat mempelajari Islam melalui Al-Quran terjemahan berbahasa Jawa itu, Ibu Kartini menemukan dalam surat Al-Baqarah: 257, bahwa Allah-lah yg membimbing orang-orang beriman dari gelap kpd cahaya (Minazh-Zhulumaati ilan Nuur).
Ternyata, Ibu Kartini begitu terkesan dg kata-kata Minazh-Zhulumaati ilan Nuur yg berarti dari gelap kepada cahaya. Dalam banyak suratnya sebelum wafat, Ibu Kartini banyak sekali mengulang-ulang kalimat “Dari Gelap kpd Cahaya” ini. krn Kartini selalu menulis suratnya dalam bahasa Belanda, maka kata-kata ini dia terjemahkan dengan “Door Duisternis Tot Licht”.
Mungkin temans, lebih kenal dg kalimat “habis gelap terbitlah terang”. So, hikmah yang bisa kita petik nih friends, semangat mempelajari & mendalami agama yang dihembuskan Ibu Kartini agar kita menjadi mukmin sejati.
Oiya, kembali bicara soal konde & kalo dibolehkan berandai nih.. seandainya Kyai Sholeh menerjemahkan Al-Qur’annya sampai surat An-Nuur & Al-Ahzab sangat bisa jadi Ibu Kartini yg kita kenal akan mengenakan kerudung & jilbab bukan berkonde. Karna setiap apa yang Ibu Kartini pelajari dari Al-Qur’an Beliau senantiasa mengamalkannya. Maa syaa Allah.
Siapa yg bilang R.A Kartini pejuang emansipasi/feminisme? Atau diantara kamu ada yang masih berpikiran gitu? Hmm… you have to know the true story-nyah.. Petikan surat Ibu Kartini “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran & pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya.
Tapi krn kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. See.. bukan kesetaraan salah kaprah ala kaum feminis barat yang diperjuangkan oleh R.A Kartini. Ibu Kartini cuma pengen perempuan juga bisa belajar, tentu dalam Islam emang menuntut ilmu itu wajib baik laki-laki maupun perempuan. Catet trus langsung stabilo nih friends.
Hanya dg Islam kamu akan mulia
Kalo saat ini temans menyaksikan banyak perempuan yg dilecehkan, ngga dihargai, disakiti bahkan dijadikan bagai barang komoditi. yang perlu temans pahami bahwa hal itu terjadi justru karna ngga diterapkannya Islam sebagai tuntunan dalam kehidupan. Mau bukti? Ayoo.. buka cakrawala pengetahuanmu.
Dulu saat Islam belum datang (diturunkan oleh Allah sebagai agama sempurna) wanita diperlakukan ya persis seperti sekarang ini banyak dilecehkan, tidak dihargai, diperlakukan kasar dan tdk semestinya.
Bahkan punya anak perempuan itu dianggap aib keluarga makanya ada yang dibuang bahkan bayi-bayi perempuan dikubur hidup-hidup seperti yang dilakukan Umar Bin Khoththob saat masih jahiliyah belum mengenal dan masuk ke dalam Islam.
Percaya deh, “perjuangan” kesetaraan ala barat ngga akan jadi solusi yg ada malah nambah masalah baru dimana perempuan-lah yg lagi-lagi jadi korbannya.
The one and only solution is Islam. Sewaktu Our Beloved Rasulullah Muhammad SAW diutus dengan membawa & menyebarkan Islam, disaat itulah Islam mengangkat harkat dan derajat perempuan bahkan Islam menempatkan perempuan di posisi yg mulia.
“Aku wasiatkan kpd kalian untuk berbuat baik kpd para wanita” (HR. Muslim).
Islam datang dg paket komplit syari’atnya untuk menjaga kemuliaan wanita. Bagaikan mutiara yg mahal, tubuh perempuan harus benar-benar terjaga kesuciannya dg diwajibkannya bagi perempuan untuk mengenakan kerudung dan jilbab.
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri org mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yg demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, krn itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (TQS. Al Ahzab : 59).
Simak, ada hikmah dg kamu menutup tubuhmu agar kamu ngga diganggu, bahkan dilecehkan. Perempuan dilarang pergi sendirian tanpa ditemani mahrom terlebih di perjalanan yg sehari semalam justru karna Islam bener-bener pengen jagain kamu dari orang-orang jahat.
Sekali lagi karna kamu itu perhiasan mahal yg harus dijaga. Karna kamu itu M-U-L-I-A maka jagalah kemuliaanmu dengan membersamai Islam nan mulia didalam kehidupanmu sehari-hari. jangan mau ikut terjebak propaganda jahat barat ya temans yang bilang kalo aturan agama itu mengekang, merekalah justru yg menjerumuskan perempuan bagaikan barang dagangan.
Liat aja salah satu faktanya, yg dijual mobil kenapa harus perempuan seksi yg dijadikan penarik minat pembeli bukan keunggulan dari mobil itu sendiri.let’s thinking friends!!.
Ayoo.. alirkan semangat belajar Islam-mu agar hidupmu mulia dunia dan akhirat. dan jgn lupa terus sebarkan kebaikan & kebenaran (Islam) supaya kita jadi teman sesurga.
Sumber : Buletin Teman Surga 010 / MTI