NASIONALNEWS.ID, SERANG – Tempat wisata religi Masjid Agung Banten, tepatnya di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten, mulai ramai dikunjungi pengunjung. Masyarakat tampak tumpah ruah di halaman pintu masuk yang hendak berjiarah atau berwisata. Prokes tetap diberlakukan dengan ketat. Warga masyarakat yang datang dari berbagai daerah tetap di haruskan memakai masker dan menjaga jarak.
Petugas dipintu masuk tidak bosan bosan menghimbau kepada pengunjung agar tetap memakai masker. Namun panatauan Nasionalnews, masih ada saja masyarakat yang tidah patuh, terlihat ada sebagian pengunjung yang tidak memakai masker atau memakainya hanya dibawah dagu.
Salah satu petugas keamanan yang berjaga-jaga disekitar halaman Masjid Agung, Akbar mengatakan, pengunjung sudah mulai ramai berdatangan sejak diberlakukannya PPKM level 1. Kebanyakan dari mereka datang ke tempat tersebut hanya sekedar liburan. Namun ada juga yang niatnya berziarah.
Menurut Akbar, sejak sebualan lalu pengunjung yang datang ke Masjid Agung Banten, tempat Ziarah peninggalan Sunan Gunung Jati ini lebih banyak di hari Jum’at dan Sabtu hingga malam hari. Pengunjung di hari itu di perkirakan ribuan orang. Namun di hari biasa, Kata Akbar hanya ratusan yang datang.
” Pengunjung mulai rame sejak sebulan lalu, sejak diberlakukan PPKM level 1. Dan ramenya di setiap hari Jum’at, sabtu sampai malam hari. Mungkin ada kali seribuan oarng yang datang. Dan itu juga waktunya dibatasi sampai jam 11 malam”, papar Akbar kepada Nasionalnews. id, Minggu malam, (2/01/2022)
Salah satu pengunjung berasal dari Kota Tangerang, Rianto, mengatakan dirinya bersama keluarga baru pertama datang ke tempat itu. Diakui Rianto, masjid Agung Banten cukup luas. Disamping tempat untuk Ziarah juga bagus untuk berwisata.
” Tempat nya luas dan nyaman, saya baru pertama kali datang kesini sangat terkesan dengan tempat nya yang luas. Ada taman untuk bermain anak juga”, ujar Rianto kepada Nasionalnews.id.
Sementara di tempat sama, salah satu photograper keliling, Mukhlis yang biasa menjual jasa di tempat itu mengatakan, pengunjunga mulai ramai sebulan terakhir ini. Ia mengatakan dengan diijinkannya pengunjung datang ke tempat wisata ziarah, sangat membantu dirinya untuk mencari nafkah lewat jasa photography. Dengan tariff Rp. 15.000 sekali jepret, pengunjung bisa langsung membawa pulang hasil photonya.
“ Alhamdulillah mas, sejak dibukannya kembali tempat wisata ziarah ini, bisa menambah penghasilan saya lewat jasa photo ini,” ujar Mukhlis. (Adek S.)